life and that's how we know it

Source: theincompletechronicle

Kemarin-kemarin ini gue sibuk banget ngurus skripsi. Entah bab 4 yang masih berantakan, entah bab 2 yang previous studiesnya harus diganti semua, atau entah bab 3 yang masih agak berantakan. Sejujurnya, kalau gue boleh cerita tentang perjalanan panjang skripsi gue, buku Harry Potter bakal kalah tebal, atau mungkin buku ensiklopedia ilmu pengetahuan juga bakal iri. Itu semua karena... lelahnya perjalanan untuk memperjuangkan kelulusan sarjana S1, sih. Ternyata kalau ada orang yang bilang "hebatnya mahasiswa memperjuangkan kelulusannya itu kayak baikin  truck dari kanan ke kiri tapi pake tali toga" itu memang bener sih. Bener banget. 

Okay. Jadi... proposal penelitian gue urus sejak Febuari tahun 2017 lalu, sebetulnya. Tapi karena kondisi hati dan otak yang lagi kurang singkron, akhrinya gue menundanya sampai bulan April. Tapi, bukannya berusaha supaya seminar proposal secepatnya, gue malah menghabiskan sekitar satu bulan di Jakarta untuk liburan. Pas balik di bulan Mei dan Juni, gue mulai mendadak ngurus proposal gue yang akhirnya di acc (atau accepted) dan lanjut ke seminar proposal yang jatuh pada bulan Agustus (setelah lebaran). 

Okay. Seminar Proposal sudah. Gue pun ada niat lain untuk kembali berlibur ke Jakarta. Memang agak diluar rata-rata, sih, keinginan gue untuk liburan kala itu. Sejenis gak ada cukupnya. Tapi itu lah yang terjadi. Gue stress banget mikir tentang kejelasan skripsi gue, yang mana kalau gue lihat antara pendapat gue, dosen pembimbing satu, dan dosen pembimbing dua, beda. Pendapat kita bertiga clash. Dan gue harus struggle sama itu. Ditambah lagi, setelah seminar proposal, gue diminta untuk langsung kerjain bab 3, yang mana menurut gue aneh aja. 

Sewaktu liburan di Jakarta pun niatnya mau ngerjain Bab 1-3, tapi apa daya, antara pikiran dan keinginan untuk buat pun distracted banget sama hal-hal lain. Malah, diwaktu liburan yang waktu itu, gue banyak banget ngalamin hal-hal baru. Interesting things, after all. Tapi.. gak perlu gue ceritain apa-apa aja itu, karena sedikit privasi, sih. But maybe I'd still write about it some day, just not now. Akhirnya dengan hal-hal yang interesting but distracted itu, proses pembuatan skripsi bab 1-3 gagal deh. 

Hmm. Tapi gue gak tinggal diam. Gue pun balik ke Banda Aceh untuk kembali mengurus apa yang sedang diurus, yaitu skripsi. Gue pun mulai dari awal. Dari bab 1-3, gue rombak semuanya. Apa yang kurang gue tambahin, apa yang lebih kalo bisa gue kurangin. Gue mulai ngerasa kalau... ini lah kerasnya nulis skripsi, terlebihnya, bahasa yang digunakan pun Bahasa Inggris. 

Akhirnya setelah dua bulan berjalan dan masih bolak-balik antara analisis data dan bab 2, gue pun menemui celah. Celah yang gue dapat bukannya memberanikan gue untuk daftar sidang atau minta acc (accepted), tapi malah ketakutan sendiri. ANTARA JUDUL SAMA ISI SKRIPSI KURANG SINGKRON!!! Gue mulai panik, tapi gak mau tinggal diam. Gue pun nanya sama dosen kepercayaan, dan beliau bilang kalau gue harus tanggung jawab dengan judul yang sudah gue pilih, yang mana, GUE HARUS GANTI RESEARCH QUESTION! 

OMG banget gak sih? 

Gue pun galau. Mau bertahan dengan judul tapi ganti research question (artinya gue harus ganti juga semua-muanya dari akar-akarnya) atau ganti judul. Kalau ganti judul, dosen pembimbing satu gue sudah setuju asalkan dospem dua juga setuju. Sumpah, gue bingung parah. Tapi alhasil gue memutuskan untuk mengganti research question dengan hal yang masih sama, tapi tambah sedikit teori lain yang baru saja. 

Readers, itu lah yang terjadi akhir-akhir ini dan sebagai alasan juga kenapa gue sudah jarang ngepost di blog, dibandingkan ketika gue SMA dulu. Kehidupan makin kesini makin berat, lho. Makin nambah umur, pikiran pun makin mumet. Belum lagi mikir tentang jodoh, karir, uh, semua-muanya. Hmm, tapi gue mencoba untuk melakukan semuanya dengan semampunya, sih. Segalanya yang kita lakukan memang harus semampunya, jangan berlebihan juga, karena apapun yang belebihan itu tidak baik adanya. 

Sekian,
Jan, 30 2018 
FFF.

Posting Komentar

0 Komentar