Seharusnya

   
  Let say seharusnya pada hari ini, jam ini, dan detik ini, hati ini sudah bukan mikiknya lagi. Seharusnya gue sudah berada ditahap merelakan dan membiarkan takdir berbuat semaunya. Ini bukan saatnya lagi tetap berdiri tetap di satu tempat tanpa bisa melihat apa yang akan terjadi kedepannya nanti. Dan seharusnya juga, gue sudah bisa melupakannya sejak awal gue tahu jika dia tidak akan pernah menjadi milik gue. Seorang.

Itu semua seharusnya.

   Tapi apa daya tangan tak sampai. Sekuat-kuatnya hati ini untuk bersikeras jika gue sudah move on, tapi terkadang dia dia dan dia hadir lagi. Seolah-olah memenuhi pikiran, mengambil alih kinerja otak untuk tetap memikirkan masa-masa indah bersamanya. Well, seharusnya juga gue sudah bisa berpindah ke seseorang yang baru, 'seharusnya'. Tapi apa lah hati gue ini. Selalu berputar-putar dalam kenangan tanpa bisa keluar dari kenangan itu sendiri. 
   Berkali-kali gue sudah mengingati hati, pikiran, dan perasaan untuk meninggalkan dia, letakkan dia disuatu tempat dan jangan lagi mengusiknya. Tapi tetap saja, dia hadir lagi. Tetap saja dia menghampiri dan mengatakan jika gue berhak mendapatkan dirinya. Ada suatu perasaan yang dalam, begitu dalam, yang terselip dalam hati gue yang akhirnya malah tidak bisa melupakannya. Seharusnya, gue tidak boleh lagi seperti ini. Seharusnya, gue sudah bisa melupakan dan meninggalkannya, meletakkan kenangan dirinya jauh-jauh dan jangan pernah kembali lagi. Seharusnya saja gue bisa melakukan hal itu.
   It is like when my mum asked me about him, and I always say that I am not ready to let him go and still have my time to wait. No matter what, I am waiting. My mum told me that it is not good, but what should I do, then? I just think that he is better than anyone else. A boy who has ever loved me for who I am. A boy who ever accepted me for the real me. And of course, a boy who has ever stolen my heart and never give it back until now.
   Well, I told my mum a lot about him and always defense him no matter what. No matter what he does to me. No matter how distant we are. No matter whether he already got his girlfriend or not. To me, waiting for his love to come is something irritating but also give me a pride. I believe that someday I am gonna win his heart. I know that this is worth to wait. And I believe, that god is a fair to us. I know, God will give us the best for it.
   Hmm, seharusnya juga gue sudah mulai bisa memulainya dengan seseorang yang baru. Seharusnya gue sudah bisa membuka lembaran baru dan membuang lembaran lama jauh-jauh hingga tidak akan kembali lagi. Seharusnya juga gue sudah bisa menerima keadaan yang sekarang. Dan yang terpenting, seharusnya juga gue harus membiarkannya menemukan cintanya meskipun dia tidak pernah menyadari cinta yang gue punya selama ini. 

Memang, itu semua hanya gue dan teman kecil gue yang mengetahui ini semua. Tapi gue harap, kita akan kembali dipertemukan diwaktu yang tepat.

Amin.
   

Posting Komentar

0 Komentar