Semua langkah dan perjalan yang sudah gue lewati membuat gue berpikir akan suatu hal. Selama ini gue mengabaikan perintah-NYA dan gue berniat untuk menatanya kembali. Semua hal yang telah terjadi sama gue, gak akan gue buang habis kisahnya. Gue akan mengambil beberapa pelajaran berharga yang harus gue simpan dalam diri gue.
Kali ini gue mengangkat "Surat BESAR untuk Tuhan", karena gue ingin menumpahkan dan mencurahkan rasa sakit rohaniah yang selama ini sudah menjalar, bahkan akut dalam diri gue. Ini bukan seperti film-film yang berending tragis ataupun romantis. Tapi dalam surat ini, gue akan menulis tentang betapa sakitnya gue akan pengkhianatan bahkan penipuan perasaan yang sering bange gue alami.
Dear God,
Engkau telah menciptakan seluruh isi perut bumi ini dan luar angkasa disana. Saya hanyalah manusia biasa, yang tak bisa apa-apa. Saya hanya bisa beroptimis untuk menjalankan hari-hari saya. Saya bukanlah orang sempurna, karna manusia tak ada yang sempurna. Saya hanyalah seorang manusia yang sangat menginginkan suatu hal yang sempurna, meskipun saya tidka bisa memilikinya. Saya bukan lah orang yang hebat. Orang yang bisa mengatasi diri sendiri ketika sedang bermasalah.
Semua angan-angan yang telah saya bayangkan dan impikan, saya ingin sekali menjadikannya nyata. Tuhan, jika Engkau mendengar seruan, jeritan bahkan tangisan hatiku ini, tolonglah saya Tuhan.. Saya hanya ingin menjadi yang terbaik diantara yang terbaik. Air mata saya sudah cukup kering untuk menetes. Mengapa Engkau menumpahkan berlipat-lipat masalah yang harus saya perbaiki dengan diri saya sendiri. Saya tidak mau jika semua hidup dan kisah yang sudah saya jajaki dan saya tata hilang begitu saja...
Andai saja waktu dapat diputar kembali, akan aku putar seluruh waktu ku untuk menghapus kesalahan ku, kelalaianku dalam menjalankan perintahMu, membuat suasana hati menjadi indah dan nikmat. Tapi apa? Aku tidak bisa, Tuhan. aku hanya ingin merasa diinginkan... dipuja.. karena aku manusia yang ingin mencintai dan dicintai. Aku hanya ingin mempunyai kesempurnaan cinta yang kau berikan.
Bila suatu saat aku mati nanti, tolong sampaikan kepada orang tuaku, sahabatku, keluarga ku, bahkan kekasih ku nanti, jika aku sangat menyayangi mereka. Aku sangat menghargai mereka, meskipun tak sedikit kalinya aku mengecewakan mereka. Tolang sampaikan ini, Tuhan. Aku tak sanggup lagi menerima nasib kesialanku setiap hari. Nasib digantungi oleh hal-hal yang tak jelas. Aku tau jika mereka menyangiku.. Tapi aku sering sekali mengecewakan mereka.
Jika suatu saat nanti Engkau telah memanggil nama ku untuk berhadapan denganmu, siksalah aku dengan siksaan terparahmu. Aku rela, Tuhan. Karena aku telah mengecewakanMu. tapi satu hal yang ingin aku pinta darimu, jauhkan aku dari belenggu orang-orang jahat diluar sana. Lindungilah hatiku, agar selalu menyebutkan namamu setiap saat. Lindungilah mata, tangan dan telingaku dari hal-hal keji dan hina. Lindungilah aku dari pria penipu diluar sana. Aku tak dapat menulisakan beberapa permintaan lewat surat besarku ini Tuhan.. karena aku terlalu lelah untuk mencapai semua yang ada.
Faitfully,
Farrah F Fonna
0 Komentar