Will and Jessy

Hanya mendapat ilham dari beberapa kasus yang gue tangani selama ini. Banyak banget yang curhat kalo dunia ini gak adil! Apanya yang gak adil, coba. Dikasih kesehatan sama Allah kenapa masih ngerasa gak adil? Nope, nope. Bukan masalah rasa bersukur pada Tuhan atau apa, tapi malah gara-gara cowok. Ternyata baru nyadar juga, everyman in this whole world is just the sam. They’re great at faking love, easy to move on and great at faking smile. Ini lah mengapa beberapa klient (atau teman-teman) berkata bahwa cowok itu sialan! Sejujurnya, gue gak setuju juga. Siapa yang akan melindungi Hawa jika tidak ada Adam?

Jadi suatu saat di Negri Genovia di daerah (gatau) hiduplah seorang wanita. Namanya Jessy Balabala. Entah kenapa dikasih nama belakang Balabala, gue juga gak tau. Oke, lanjut. Jadi Jessy ini anak yang manis, gak cantik, kulitnya gak putih tapi sawo matang, eksotis, dan dia itu gak terlalu tinggi. Entah kenapa, setiap kali dia di foto sama orang, dia itu manis, bahkan terlihat seperti seorang model yang elegant, sexy dan eksotis. Gue juga heran, kenapa si Jessy ini begitu. Padahal, kalo ketemu langsung, dia itu anaknya biasa aja.

Jadi Jessy ini baru aja dibeliin hape baru sama Bokap-Nyokapnya. Hapenya Blackberry. (Gue heran, di Negri dongeng kok ada hape sih? Blackberry lagi?!) Karena kegirangan, Jessy selalu menggenggam hape-nya kemana pun Ia pergi. Suatu saat, Ia jatuh cinta kepada seorang pria. Namanya Will.I.Am aliyas William Geofary. Geo= bumi. Mungkin Bokapnya terinspirasi oleh bumi kali, makanya dikasih nama Geofary. Jessy suka. Naksir kepada pria ini. Setiap saat yang terbayang adalah wajahnya. Betapa senangnya Ia, ketika Will (disingkat) membalas bbm-nya. Betapa kecewa dan marahnya Ia, ketika bbm-nya hanya di read. Tapi apapun itu... meskipun Jessy dan Will belum pernah ketemu, Jessy selalu berharap jika Will menyatakan cinta.

Bayang-bayang indah yang dibayangi oleh Jessy menjadi suatu tantangan! Will ingin bertemu dengan Jessy di sebuah mall di bilangan Jakarta Selatan, mungkin PIM (sumpah, ini negri apa sih? Negri dongeng kok ada mall-nya? PIM lagi?). Jessy pun deg-degan dan tak sanggup membayangkan apa yang akan terjadi. Badannya aja kecil dan mungil, bagaimana Ia bisa bertemu dengan orang setampan dan seromantis Will? Ia pun pergi ke salon, memanjakan rambut curly-straight-nya. Tidak lupa Ia menggunakan lip gloss oriflame yang baru dibelinya dan menggunakan baju yang sangat menarik. Maksudnya bukan baju badut, tapi baju yang sangat cocok dan memang membuatnya terlihat semakin cantik. Nah, Jessy terlihat seperti wanita disamping ---->

Ia memotret dirinya.

Jessy sibuk mengontak Will lewat bbm-nya. Jantungnye berdetak kencang. Ia duduk dan melamun di J.CO (sumpah, 2 thumbs up banget buat Negri Genovia. Selain ada PIM, ada J.CO-nya juga!!) Akhirnya Ia bertemu dengan William. Will mengenakan kaus putih dengan Jeans.
“Ya ampun, Will ini tampan sekali. Ia tak cocok dengan aku. Terlebihnya, dan lebih parah, Ia lebih TINGGI dari aku!!” bisik Jessy dalam hati.
Will tersenyum. Will datang ke tempat dimana Jessy duduk. Senyumannya seperti orang yang benar-benar dipaksa untuk senyum. Yang Jessy harapkan adalah, kali ini, William dapat mengantarkannya pulang dan memberikan kecupan terdahsyatnya. Jessy pun salah tingkah. Benar-benar kaku, karena ini baru kali pertamanya.

“Will. Kenapa lo diem aja? Kok gak serame yang di bbm, sih?” tanya Jessy sebel, karena sikap dinginnya Will.
“Sorry, Jes. Nyokap telpon. Gue disruh temenin Nyokap ke Dharmawangsa!” Jawab Will segera. Will meminum hot choccolate-nya dan langsung caw!

Yang ada: Jessy kebingungan.

“Kenapa nih orang begini coba? Apa kurangnya aku? Ketek gak basah kok. Bibir masih lembab. Rambut masih wangi.” Katanya memeriksa segalanya. “ASTAGA!! Tinggi men, TINGGI!!” kata Jessy mantap dan terlihat seperti iblis gentayangan.

Jessy memang hanya sebahunya Will. Tapi apa yang dilakukan Will tadi sweet banget, meskipun berujung dengan kesan yang tak bagus. Jessy sedih, Jessy langsung nge-galau. Pulang-pulang langsung mandi dan menggalau di bawah shower. Mau siap-siap tidur aja masih memikirkan tentang Will. Di bbm gak di read, sekali lagi, gak di read. Jessy gelisah, apakah Will sedang sibuk atau apa, dan kenapa bbm-nya hanya deliver, dan belum di read?

Jessy mengecek blackberry-nya lagi. Kali ini semua pesan-pesannya sudah dibaca. Astaga! Hanya di baca! Jessy menggalau lagi. Bahkan Jessy bertanya, “Tuhan, mengapa aku begini? Gara-gara tulang sialan ini aku bahkan menghilangkan cowok yang udah aku sayang!” Jujur Jes, apa yang lo rasain sama kayak gue, kayaknya. Beberapa lagu galau pun di play olehnya. Betapa kasiannya Jessy ini!

“all those crazy things you said, you left them ridding through my head,
  You’re always there, you’re everywhere, but right now I wish you were here.
  All those crazy things we did, didn’t think about it just went with it,
  You’re always there, you’re everywhere, but right now I wish you were here. DAMN!”

Lagu itu terus berkumandang di telinganya. Tanpa terasa, air mata jatuh dengan cuma-Cuma. Bagaimana enggak, dulu, sebelum ketemu, Will itu ramah. Will itu baik. Will itu perhatian. Jessy jadi serba salah. Akhirnya, Jessy menangisi orang yang belum tentu sayang kepadanya. Jessy terpaku melihat jam diding dan berkata “Biasanya Will selalu ping!!! Aku jam segini.” Dan selalu melihat recent updates di bbm-nya. Setiap kali Will ganti display picture, setiap kali juga Jessy menggalau.

“Kenapa cowok itu lebih mementingan fisik dari pada hati? Kenapa cowok itu brengsek? Maaf, gak semua cowok begitu. Tapi cowok yang gue kenal begitu! Gue bingung jadinya. Gue gak bisa lagi mudah percaya sama orang. Tapi gue gak bisa kalo gue rasa cowok itu bener-bener baik dan sok perhatian sama gue. Dan yang terjadi apa? Will malah menjauh bahkan menghilang semenjak ketemu sama gue. Emang dasar, cowok itu pecundang!” tulis Jessy di diary-nya.

Hei Jessy. Kamu inget gak sih, kalo gak ada Adam, siapa yang akan menjaga Hawa? Kamu inget gak sih, tentang takdir Tuhan? Takdir itu akan ada, jadi sabar aja, ya. Kamu pikir cowok itu Cuma Will? Engga, kan, jadinya gak usah takut lo gak akan dicintai. Suatu saat lo pasti dicintai dan mencintai, Jes. Satu kata buat lo, lo itu berharga, meskipun fisik lo gak mendukung. Tapi apalah artinya kehidupan tanpa permasalahan? Masih banyak kok yang kurang dari lo, Jes.

CHEERS UP EVERYBODY!!!

Posting Komentar

0 Komentar