*ambilnapaslaluhembuskan
Kalau ingat tentang minggu-minggu lalu, gue suka nyengir sendiri. Gimana enggak, lagi-lagi gue melakukan satu kegilaan; naksir suami orang! Dan itu semua terjadi karena gue mimpi ketemu dia. Gak gimana-gimana sih mimpinya, tapi yang pasti pas gue bangun tidur waktu itu, langsung keingetan dan... rasanya... aku merindukannya.... Asik. Pokoknya, berhari-hari gue lewati hanya untuk memikirkan dia.. gak mau makan banyak-banyak (ini yang gue heran, apa coba hubungannya?), dan... ya bayangin aja kalau lo sendiri lagi jatuh cinta rasanya gimana!
Sampai-sampai, gue menganalogikan rasa rindu ini seperti: Misal, lo sakit. Dan pasti, lo butuh obat, kan? Lo belum bisa sembuh kecuali sudah mengkonsumsi si obat itu. Hari-perhari lo terombang-ambing dengan "Duh, dimana ya obat gue? Harus kemana gue pergi untuk mendapatkan obat itu?" Dan--yasudah, berhari-hari gue tersiksa karena makin sakit. TAPI... suatu saat... di waktu yang tak disengaja... lo bisa dapat obat itu. Gak perlu diminum banyak-banyak, karena efek sembuhnya sudah keliatan. Bahkan langsung sembuh saat itu juga.
Gila, keren kan analoginya?
Nah, based from the analogy, gue pun mendeskripsikan rindu seperti demikian. Ketika kita rindu sama seseorang, ya obatnya adalah ketemu sama orang yang kita rindukan. Beruntunglah kalau rindu sama teman atau ya.. orang terdekat. Nah kalau gue? GILA! Gue sudah banyak dibilang gak berotak lah, stress lah, bahkan... "Lo memang berpeluang jadi yang kedua, Far!" dan entah lah apa yang terjadi. Hati gue hambar rasanya. Intinya, ada yang mendukung dan ada yang mengutuk. Tapi berhubung ini perasaan gue, jadi mau dibilang yang demikian pun ya gue gak peduli. Secara, kalau gue sudah suka, atau mungkin sayang, atau mungkin cinta, jadi MEREKA mau apa? Nah loh.
Tapi sekarang sudah membaik, kok. Maksudnya, gue sudah tidak lagi menyukainya.
Sebetulnya simple sih. Ketika gue berkata "tenang aja, nanti juga hilang sendiri rasa sukanya" itu pasti terjadi. Dan alhamdullillah-nya, suatu pagi gue bangun tidur, memang betul-betul terjadi. Perasaan gue dengan cepatnya memudar. Bahkan, gak butuh untuk galau yang berkepanjangan. Begitu itu terjadi, gue langsung lega. Rasanya, memang bebas. Gue bisa kembali makan sepuasnya dan kembali seperti yang dulu, deh!
Meskipun terkadang masih sedikit sulit untuk melupakannya. Kadang, sembari pulang kampus, gue masih sering melamun dan berharap kalau ada whatssap dari dia. Terserah.. mau nanya apa aja boleh... Atau, entah lah.. Apa kek gitu... yang penting basa-basi. Nyapa aja sekali. Bisa gak? Disatu sisi, gue ingin banget ngontak dia duluan, tapi... who me? Siapa gue? Dan akhir-akhir ini pun gak ada satu kepentingan bagi gue untuk bisa ketemu dia. Susaaahhh banget ya rasanya...
Dan tiba-tiba saja gue suka lagu Terry yang judulnya Janji Manismu.
Hati membeku mengingatkan kata janji manismu..
Ku dilambung angan-angan, belaian kasih sayang suci darimu..
Oh, kejamnya...
Lidah tidak bertulang...
Ucapan cinta mengiris kalbu...
Ku kan pergi membawa diri, cinta di hati terkubur lagi...
*UWOOOHHH
*gue pun mulai gila*
But... it takes like a really long time to not writing in this blog. I kind of miss it. Sebetulnya, masih banyak kejadian-kejadian aneh yang terjadi akhir-akhir ini, tapi yang paling gue inget ya masalah ini. Biasa, jatuh cinta dengan "yang sudah milik orang". Abisnya kata temen gue sendiri, "punya orang lebih menggoda biasanya, Far.." dan otak gue pun tercuci karena dia bilang begitu. Tapi ya sudah lahh. Jalani aja. Apapun itu. Benar salah, susah senang, yang penting jalani aja. Dan terlebihnya lagi, jangan terlalu peduli dengan lingkungan sekitar. Kadang, makin kita peduli, makin sakit.
Okay, thank you dearest!
There are just so much to catch up on!
Okay, thank you dearest!
There are just so much to catch up on!
0 Komentar