Jadi tadi sore gue tidur siang. Tapi yang membuat spesial adalah, gue bermimpi sesuatu yang sangat aneh karena sebelumnya gue tidak sama sekali berpikir tentang hal itu. Okay, gue ngimpi melepaskan seluruh emosi dan amarah gue terhadap satu mantan yang gak pernah gue anggap jadi mantan. Tega? Ya harus. Dia aja tega, masa gue enggak? Look, gue bahkan bisa lebih.
Dalam mimpi gue, gue ketemu dia di tempat biasa kita ketemu. Tapi, gue ketemu dia secara tidak sengaja. Jadi awalnya gue hanya melihat dia sama seperti melihat orang yang gak kenal dan gak ingin kenal. Tiba-tiba saja si cewek yang di sebelah dia itu datang dan nangis-nangis di hadapan gue. Merasa malu karena dilihat banyak orang, gue pun cuma bilang, "Sorry." Lalu meninggalkannya. Memang tega sih, cuma ya namanya juga mimpi. And then mantan gue yang namanya "sebut saja bunga" menatap gue dan matanya berkaca-kaca, dan berkata hal yang sama, "Maaf ya. Maafin?" Cuih, gue langsung tertawa sendiri. "Who the fuck you think you are? An angel? A good man? Bitch please, a hoe like you should've never be forgiven. Eat my ass, dickhead. Go away, I don't know you." Namanya juga mimpi, jadi gak jelas gue ngomongnya kayak gimana dan apa-apa aja yang gue bilang. Tapi intinya begitu lah.
Gue masih duduk dan ngecek hape. Awalnya gue sudah males duduk-duduk disitu lagi. Tapi gak tau kenapa, gue malah masih mau duduk disitu, mungkin karena ingin mendapat perhatian dari dia lagi. Tapi hati ini masih keukeuh dan keras dengan pendirian gue sendiri. Gue benci banget sama dia. Benci sebenci-bencinya orang benci sama apapun yang membuatnya benci. Gue juga gak nyangka, kenapa perasaan 'cinta dan kesenangan' itu berubah menjadi 'benar-benar benci' dalam waktu yang sangat singkat. Oh, gue ngerti. Mungkin karena jatuh cinta terlalu singkat, lalu patah hati terlalu cepat.
Masih banyak bayangan dan kenangan manis dalam otak gue, tapi dengan semudah itu gue lupa dan memang benar-benar seperti tidak pernah mengenalnya atau bahkan pacaran sama dia. Jadi semuanya sekarang balik seperti dulu; sebagai orang asing. Dia gak kenal gue, gue juga males kenal sama dia. Tapi gue yakin, pasti ada waktunya kok bagi gue dan dia untuk kembali mengenal satu sama lain. Mungkin gak sekarang, tapi nanti entah beberapa tahun kedepan lagi.
Lanjut ke mimpi tadi siang. Dan entah bagaimana ceritanya, gue langsung nangis dan teriak-teriak, "Ada ya cowok sialan macam dia? Ceweknya lagi sayang, tau-tau diduain tanpa hal yang jelas. Ada ya, cowok bgst macam dia yang gak tau berterimakasih? Dan.. ada ya cowok bjngan macam dia yang hanya butuh 'kecupan' dari cewek dan mempermainkan banyak hati cewek demi kepuasan dia? Bajingan gak tuh?" Gue pun pukul-pukul tembok sembari nangis terisak-isak, sedangkan dia cuma lihat gue dan berkata, "Sekali lagi, maaf."
Abis itu gue bangun sih.. Seperti biasa, gue melamun sebentar, me-review apa-apa saja yang baru gue impikan. Ternyata apa yang gue impikan siang tadi sangat sepesial, karena gue gak nyangka bisa ngimpi ketemu sama si mantan yang tak terhitung mantan itu. Tapi mungkin karena perasaan gue yang lagi gak stabil dan linglung, jadinya gue ngimpi aneh begitu. Padahal, jangankan mimpi, untuk inget dia aja udah ogah banget.
Satu pelajaran yang dapat diambil: Kejamnya gue kalo udah benci bisa melebihi apapun.
0 Komentar