Terkadang kita tidak tahu apa yang harus kita lakukan ketika kita sedang
jatuh cinta.
Apa kita harus berteriak? Harus menyatakannya? Harus memendamnya? Atau..
hanya menjadikannya sebuah kisah dalam hidup ini tanpa sebuah pengakhiran?
Ya, meskipun aku tahu, aku ini munafik. Menyatakan ‘tidak’ dan memendamnya
jauh dalam hati ketimbang harus menyatakannya. Ini semua rumit. Apa lagi
bersangkutan denganmu. Ketika aku disana saja susah, apa lagi jika aku sudah
disini? Sudah hampir tujuh bulan aku mengenalmu dekat dan sejujurnya, aku masih
memendam perasaan itu. Aku hanya takut jika.. rasa ini akan menjauhkan kita. Aku
hanya takut jika rasa ini akan menghancurkan segalanya. Tapi apa yang terjadi? Memang
sudah sepatutnya jika aku mengatakan... aku
sudah melakukannya. Benar itu. Aku sudah menjauhkan segalanya dan
mengahancurkanya. Tidak tersisa apapun.
Aku tidak tahu lagi apa yang harus ku lakukan untuk sekarang. Toh jika aku
bilang aku suka kau sudah basi, kok. Sudah tidak ada rasa apa-apa lagi
terkecuali ‘rasa’ itu yang memang susah untuk dihilangkan. Aku tahu kok, kau
sudah menemukan dia yang baru. Dia yang mungkin lebih baik dari aku. Dia yang
mungkin lebih bisa membuatmu nyaman dari ku. Dia yang mungkin.. sudahlah. Aku tidak bisa mengatakan
apa-apa lagi. dan untuk sekarang, ku rasa kau memang sudah melupakan aku. Melupakan
kita. Dan apa yang aku perbuat disini? Menangis sekencang-kencangnya hingga
dunia bergetar pun tak akan ada hasil jika aku ini memang sudah tergantikan
olehnya.
Tapi mungkin ini juga kesalahanku yang tak pernah mau mengakui tentang ‘rasa’
itu sejak dulu aku bertatapan denganmu. Ini lah aku, dan kelemahanku, mencoba
memahami apa yang terjadi diantara kita. Kau pasti hanya menganggapku sekedar
teman, kan? Iya, kan? Kau tak pernah menganggapku ‘ada’ dalam hatimu, kan? Kau tak
pernah memendam perasaan itu, kan? Jika aku berada didepanmu sekarang ini,
mungkin aku akan mengatakan yang sejujurnya. Tapi itu mustahil dan sudah tidak
ada gunanya lagi jika aku memang benar-benar sudah tergantikan..
Jadi beritahu aku apa yang harus aku lakukan untuk melupakanmu dengan
segera? Aku tidak mungkin terus-terusan menyakiti perasaanku sendiri hanya
karena memikirkanmu, disana. Meskipun aku tahu, aku sudah tidak berhak
melakukan itu lagi. Tapi kau tak usah khawatir. Kau bisa datang kapan pun kau
mau jika kau membutuhkanku. Kau bisa cerita apa saja yang terjadi denganmu. Baik
suka maupun duka. Aku akan selalu ada untukmu. Meskipun ini terlihat sangat
mustahil jika kau akan melakukan itu semua. Sudah terlihat semua jika kau
memang sudah menghapus diriku dengan bersih dari dalam hatimu.
Aku selalu tahu itu.
But don’t you worry about a thing. I’ll be there to dry up your tears if
you’re sad. I’ll be there to share you my warm embrace, I’ll hold you tight for
a million years..
-
me
0 Komentar