To Tweet Or Not Tweet


   Just got some new idea after I read the hollywood stuffs. And the crazy part is.. I wanna be like them so badly. It's crazy, I know. Tapi, kali ini, gue akan berbicara tentang 'To Tweet Or Not Tweet', karena banyak di jaman sekarang anak bayi aja udah twitteran di cafe-cafe. Lebay sih, tapi bener kan? Minimal iPad ada ditangan mereka. Maksimalnya lagi, mereka membawa segudang iPad, iPod, iPhone secara bersamaan.
   Banyak yah selebriti jaman sekarang yang menggunakan twitter untuk komunikasi dengan fansnya. Mulai dari artis dalam negeri hingga luar negeri. Bahkan yang 'sok artis' juga ada dimana-mana. Termasuk gue juga, sih. But whatever lah.. selama gue masih memegang motto 'I love what I do, and I do what I love'. Jadi kalo ada followers yang gak suka atau kinda offense, better if they unfollow me. 
   Tapi membicarakan tentang 'unfollow buttons', kayaknya menyakitkan banget ya. Kenapa 'unfollow buttons' malah justru sebuah senjata untuk sebuah permusuhan? Kemarin ini, ketika gue lagi wifi-an di coffee lo (little cafe near of house) ada beberapa remaja yang kebetulan duduk tepat disebelah meja gue. Mereka berkumpul, berisik, untung bukan nari tor-tor tapi melainkan ngegosip. Gue gak mendengar begitu jelas tentang apa  yang mereka bicarakan because I didn't care. Tapi yang jelas, salah satu mereka bilang, "GUE-UNFOLLOW-LO!" dengan jelas dan setengah dari mereka berantem kecil. Gue sendiri malah kebingungan, kenapa kata unfollow menjadi sebuah senjata? 
   But back for having twitter, gue pribadi sih orangnya ngocol. Suka ngobrol. Bahkan jika dirumah gak ada orang, sometimes I acted like I'm on the red carpet or.. having a little interview with Oprah Winfrey or maybe David Latternman. I know it sounds crazy, but I like it. Makanya kalo lagi twitting, gue sering banget sok artis atau apa lah. 
   Tapi akhir-akhir ini.. gue ngerasa banyak banget yang menyalagunakan twitter untuk hal-hal negatif. Misalnya, saling membeda-bedakan agama atau berantem lewat twitter. Seharusnya twitter untuk share tentang segala hal yang berbau positif, bukan negatif. Tapi sekarang malah kebalikannya. Selain itu di pemerintahan juga, banyak yang menyalahgunakan twitter. Bukan hanya twitter sih sebenernya. But all of the social network, banyak orang yang menyalahgunakannya. I'm sad about this.
   Di twitter, sekarang banyak banget akun yang membicrakan tentang kehidupan, percintaan, kegalauan dan lain-lain. Sebenernya tujuannya semua sama: getting a retweet from the followers. Gue heran sendiri kalo ada yang buat akun tentang kehidupan. APAKAH mereka akan melakukan tentang apa yang mereka katakan ketika mereka merasa down? Hanya mereka dan tuhan yang tahu. Gak munafik, gue juga sering ngepost tentang percintaan dan kehidupan, kok.
   Tapi ada hal lain yang harus gue bicarakan tentang twitter. Dan disinilah inti dari semua pembicaraan kali ini. Dear my followers, Twitter itu gunanya untuk menjalin komunikasi. Sama halnya dengan facebook atau pun friendster. Bukan ajang untuk pamer-pameran atau pun berantem-beranteman. Gue sih berdo'a aja supaya kalian yang berantem gak maen tusuk-tusukkan lewat twitter. Pokoknya satu pesan gue, jaga hubungan baik dengan sesama followers di twitter itu lebih baik daripada harus talks bullshit and so on. 
   Untuk kali ini, cukup bagi gue untuk posting tentang twitter dan kegunaannya. Semoga diterima dengan baik ya di kalangan followers yang baik dan juga pembaca yang hebat! Keep smile :)

Posting Komentar

0 Komentar