Manusia Setengah Kampret

   Judul yang gue ambil sekarang ini Manusia Setengah Kampret. Sengaja, sih sebenernya. Karena hati dan perasaan lagi gak seimbang dengan benar nih. Dan sekarang ini masalah tambah parah sejak ada seseorang. Maaf ya, terlalu frontal. Gue gak tega untuk membunuh dan menyakitinya secara perlahan karena gue masih berharap seseorang. Tapi belum tentu juga kan, seseorang yang gue harapin akan menerima gue kembali? Apa adanya? Gue gak berani jamin. Harga mati, itu.
   Kampret itu hadir setiap malam. Gelap. Ketika semuanya tertidur. Kampret terbang dan cari mangsa. Begitu pun gue. Gue? Hi, look at me! Gue gak lebih dari cewek yang suka menghancurkan sesuatu. Dimana ada gue, pasti semuanya kacau. Entah kenapa bisa begitu, gue juga heran. Gue yang orangnya aneh, suka senyum sendiri, suka marah sendiri, atau pun suka galau sendiri. Tanpa penyebab. Tapi jelas, kalo gue galau, gue sedang memikirkan hal-hal indah dulu dan kembali berharap meskipun tanpa rasa. Ribet pemisrah jadi gue. Ketika lagi stress berat gue bisa menghabiskan donat J.CO 1 lusin selama 5 menit! Gue bisa berubah jadi Limbad dalam sekejab. Tapi kalo lag gak terlalu stress, gue gak mau makan. Gue juga bingung, kenapa bisa begitu?
   Selama ini sih gue coba untuk menikmati hidup sendiri. Semuanya terasa indah ketika kita menjadi single. Mau naksir siapa aja boleh. Mau tidur malam juga boleh. Mau telponan sama cowok lain juga boleh. Mau ngapa-ngapain boleh aja tanpa ada yang larang. Kecuali lo terjun bebas dari Hotel Indonesia, gue gak jamin itu boleh. Selain itu.. kita bisa php-in orang (kalo lo tipe manusia tega) atau mungkin bisa kemana aja bebas! Semuanya terasa indah ketika kehidupan itu free! Tanpa ada yang nyuruh-nyuruh.
   Tapi kalo gue lihat sekarang ini. Gue berada di posisi yang susah ditebak dan ditolong. Sejujurnya, gue masih berharap. Tapi apalah arti menunggu bila kamu tak cinta lagi? *numpangnyanyi*. Selain iu juga sejujurnya gue masih sayang. Masih belum bisa sepenuhnya melupakan. Karena ketika gue lihat hape axis gue, gue mendadak galau dan suram. Lewat hape itu dulu kita berkomunikasi dan bercanda.. tertawa.. ooh indahnya. Okey, cukup. Tapi gimana nasib si 'dia' yang statusnya jadi pacar gue? 
   Gue gak tau, pemisrah. Harus apa lagi? Jalan mana lagi yang akan gue tempuh? Emang ya, gue cewek bodoh banget. Selalu mengambil keputusan tanpa dipikir lagi. Apa lagi salahku? Apalagi, hah? Semuanya serba salah~ 

CHEERS UP EVERYBOY

Posting Komentar

0 Komentar