“R” means something for me
Sudah dari awal, gue pernah berkata. Pertemanan via online itu (entah di facebook, twitter atau blackberry messanger-red) hanya manis pada awalnya saja. Pada akhirnya ya semuanya sama. PAHIT. Bahkan melebihi pahitnya racun. Gue pribadi sih tau, artinya apa. Ya karena pada awal itu disebut juga tahap pengenalan. Lama-lama kalo dijalanin makin bosen. Makanya endingnya selalu pahit. Gue heran, selama ini gue belum pernah tuh menemukan seseorang yang cocok sama gue. Sekalinya hati udah move on, ternyata ujung-ujungnya sama: PAHIT!
Semuanya terlihat pahit!
Bahkan ketika gue sedang merasa dekat seseorang dengan huruf depan namanya “R”, berakhir dengan PAHIT! Bahkan lebih PAHIT dari muka gue. Namanya Reno. Udah Reno aja nama samarannya. Reno ini orangnya baik. Baiiiiik banget. Tapi ujung-ujungnya jadi babiiiiiik banget. Gue Cuma di PHP-in aja sama dia. Gue nyadar dari awal, jadi gue gak terlalu anggap itu serius. Reno sering banget buat gue senyum-senyum sendiri bahkan ketika gue pergi ke warung. Atau sedang berada di toilet sekalian. Gue sudah menulis tentang dia beberapa kali. Jadinya agak bosen juga kalo diceritain lagi di blog ini. Kalo mau tau selengkapnya sih buka aja di “Kesialan Yang Membuat Gue Galau” dengan nama “Soleh”.
Semuanya terlihat pahit!
Tore the last page, open the new one. Semboyan itu yang gue gunakan. Oke, gue sudah merobek bayang-bayang tentang Reno dan mencoba untuk membuka hati lagi. But everytime I wanna open my heart, I’m feeling afraid. I’m afraid to be hurted and lied. I’m tired being hurted by someone anymore. Dan gue harap, sama Rei ini gak akan berakhir dengan pahit. Tapi apa yang di dapat? Berakhir dengan PAHIT pula. Sedikit cerita. Gue sama dia... gak jadi ketemuan. Dan kisah itu PAHIT banget untuk diceritakan kembali. Kalo mau selengkapnya buka ada di “Tak Cukup Penjelasan”. Udah ya, gue malas untuk mengulanginya lagi. Kalo teteup penasaran ya dibuka aja yang itu tadi.
Semuanya terlihat pahit!
Dan yang terakhir... Reynold. Bayangin aja ya. Gue udah.... gak jelas sama dia. Maksudnya itu gak jelas hubungannya. Apakah dia pacar gue? Rupanya bukan. Apakah dia teman gue? Rupanya bukan. Terus dia siapa dong? Gue gak tau. Jangan tanya gue. Gue bingung sumpah untuk menjabarkannya. Ada-ada aja lagian. Mengapa semua kenangan manis itu terasa sangat manis dan sulit untuk dilupakan? Bahkan kita sudah berjanji gak akan mengulangi kesalahan-kesalahan yang sudah diulangi lagi. Tapi apa? Janji keparat. Gue udah capek dengan keadaan yang begini terus. Gak pernah maju. Tapi gak pernah mundur juga. Semuanya terlihat PAHIT!
Intinya : Gue memang wanita yang suka curcol sama orang-orang. Loh, ini gak nyambung. Tapi sebagai seorang wanita, gue juga butuh diberikan kasih sayang dan sebuah kepercayaan. Makan tuh semua bullshit yang udah ucapin sama gue. Gue gak terima diginiin terus. Dasar pria pembawa maksiat! Buat cewek nangis itu mudah, tapi suatu saat nanti, gue akan balas semua yang udah lo lakuin ke gue. Gue gak mau lagi terjerat dengan pria atau orang yang depan huruf namanya “R” lagih!
CHEERS UP EVERYBODY !!
0 Komentar