Weakness and Strength

   Kali ini, saya tidak akan menuliskan tentang kegalauan anak remaja yang gak pernah selesai, karena faktanya sekarang saya memang sudah tidak galau!!  *Akhirnya*

   Agak serem juga sih untuk nulis topik ini. Alasanya karena.. dibalik kekurangan, pasti ada kelebihan. Begitu pun sebaliknya. Dibalik kelebihan, pasti ada kekurangan. Hanya orang-orang yang luar biasa yang bisa menyeimbangi antara kekurangan dan kelebihan. Karena pada faktanya, antara kekurangan dan kelebihan tidak pernah terlepas, mereka diibaratkan seperti sendal jepit. Ya, sendal jepit. Dimana ada sebelah kiri, begitu pun dengan sebelah kanan. 
   Pertama, yang saya akan tuliskan adalah masalah kekurangan atau weakness. Sebelumnya, saya pernah melihat beberapa video orang cacat yang berlomba mati-matian di ajang Paralympic London 2012 kemarin dan itu benar-benar menginspirasikan saya untuk menulis tentang 'kekurangan' itu sendiri. Logikanya begini, "Mereka saja yang berkebutuhan khusus/kekurangan/cacat begitu bisa semangat dalam lomba itu yang mungkin sulit dilakukan untuk orang biasa. Mengapa kami sebagai orang normal hanya bisa menonton, bahkan berdiam diri saja?" Pertanyaan itu sangat menghantui saya hingga akhirnya saya menemukan jawabannya, yaitu "Karena kita sebagai orang biasa tidak bersyukur dan juga lebih senang menjadi penonton dalam hidup ini." Simple sih, tapi.. dimana rasa bersyukur kita terhadap fisik yang sudah diberikan oleh Tuhan? 
   Selain itu, kekurangan juga bukan berarti kelemahan yang tidak bisa dihilangkan. Atau bahkan Anda berusaha untuk menghilangkan kekurangan/kelemahan itu sendiri dari dalam diri Anda. Itu sangat salah besar, jika ada benar-benar menghilangkannya! Coba, Anda lirik sebentar profil dari Nick Vujicic, seorang pria Serbian-Australian yang terlahir cacat tanpa kedua tangan dan kaki tapi Ia masih bisa bertahan hidup sampai sekarang. Awalnya, banyak yang menyepelekan dia sebagai manusia. Dan otomatis, perasaan "tidak bersykur" itu juga sering terucap olehnya, seperti.. "Ayah.. mengapa aku berbeda?" Tapi akhirnya Ia tersadar jika Ia memang diberikan suatu kekurangan yang justru menjadi kelebihannya oleh Tuhan. Ia menjadi motivator tingkat dunia yang bayarannya sudah tidak terbilang mahalnya. Pokoknya mahal deh. Nah, karena kekurangannya ini, Ia sering sekali diundang sebagai motivator untuk membangkitkan emosi-emosi yang sudah lelah agar tetap terus berusaha dan semangat. 

Keren kan, bray?

   Dan yang kedua adalah masalah Strength atau Kekuatan. Banyak yang bertanya, apa sih kelebihan Saya? Percayalah, yang tahu diri Anda sendiri. I mean, Anda tidak perlu bertanya untuk hal itu kepada orang-orang disekeliling Anda. Yang Anda perlukan hanyalah sebuah cermin kecil, lalu tanya lah pada refleksi diri Anda pada cermin itu. Meskipun terkadang kekuatan kita bisa melemahkan kita, kita harus tetap fokus untuk menjalankan apa yang harus kita jalankan. Sebagai contoh, Dince adalah seorang gadis yang cantik. Saking cantiknya, setiap kali Ia berjalan, Ia selalu saja diuntit oleh pria-pria. Pacarnya pun banyak. Seminggu satu, lalu putus. Dapat lagi yang baru, baru dua hari pacaran lalu putus. Tapi jika ditanya teman-temannya, Ia hanya menjawab, "Entah lah, mungkin karena mereka hanya menyukai penampilanku saja, tapi tidak pada kepribadianku." Nah, ini lah contoh kekuatan yang melemahkan. Jangan sampai kekuatan/kelebihan yang Anda punya justru malah menjadi boomerang bagi Anda yang justru menjatuhkan Anda. Ambil contoh saja si Dince tadi, Ia malah terkesan seperti wanita murahan, kan, yang hobinya bergonta-ganti pacar?
   Nah, sekarang memang waktunya bagi kita untuk membuka mata kita lebar-lebar. Lihatlah posisi kita, dimana kekurangan maupun kelebihan kita. Dalam hidup ini, rasanya hampa dan anta' jika tidak ada masalah, dan biasanya sebagian besar masalah muncul dari dalam diri yang selalu tidak bersyukur dengan apa yang sudah didapat. Jangan takut untuk menggunakan kekurangan sebagai kelebihan kita. Dan juga jangan merasa sombong karena mempunyai kelebihan 'yang lebih' daripada yang lain. Sekarang adalah waktu yang tepat bagi Anda untuk membuka mata Anda, lalu mulai untuk melangkah ke depan tanpa memikirkan hal.. "Ah, kekurangan saya banyak banget. Apalagi kelebihan? Sepertinya tidak Ada!" Kalau bisa, hapus saja mindset yang seperti itu. Karena terlalu banyak berpikir negatif akan berdampak pada kerutan pada wajah.

Happy Friday Night, Everyone!


kaw, kush and wizdom, lips, overcome

- Farrah

Posting Komentar

0 Komentar