My Happy Ending

My Happy Ending

Kali ini gue terinspirasi dari sebuah lagu. Yang nyanyi Avril Lavigne. Booming tahun 2004, ketika gue kelas  4 SD. I guess, lagu ini lagu bahagia gitu pada suatu hubungan. Eh ternyata gue salah besar. Ini lagu yang menceritakan kalo ada seorang cewek yang kesel sama seorang cowok yang gak pernah kasih kepastian diantara hubungan mereka. Si cewek ini marah. Si cewek ini pengen jadi ‘sesuatu’ sama cowok itu malah gak jadi gara-gara cowok itu. Complicated banget ceritanya. Atau bahasa gaHOLnya sekarang adalah P-H-P (Pemberi Harapan Paslu. Salah. Palsu). Hari gini ngetren banget tuh PHP. Biasanya sih yang jadi pelaku cowok. Tapi cewek juga gak mau kalah, loh!

My Happy Ending. Gue teringat kepada seseorang disana. Temen smp gue. Anggap aja namanya Schwarzengger. Atau apa lah. Gue tau, nama ini terlalu ribet. Singkatnya adalah: Siwalawala. Baru kali ini gue merasakan hal obsesi yang terlalu besar untuknya. Gue bingung, ini cintah atau obsesi atau suka doang? Tapi kayaknya cintah deh. Sampe detik ini pun gue masih suka dan menyimpan ‘perasaan’ itu untuknya. Tapi dia gak pernah mencoba untuk mengerti. It’s ok kalo dia udah gak mau berurusan lagi sama gue. Tapi inget ya Siwalawala, sampe kapan pun gue gak akan pernah melupakan semua kenangan khayalan atau apalah yang udah pernah gue lakuin. Semua itu semu. Gue baik, lo baik. Gue care, lo care. Gue seksi, lo bohay. Tuh kan, cocok kan?! Tapi karena belum ditakdirkan untuk bersama makanya begini!

Loh, kenapa gue curcol?

My Happy Ending juga mengingat kan gue kepada.... Soleh. Aduh, jadi malu ceritanya. Yah complicated juga lah. Gue eneg cerita dia terus di blog gue. Dia yang gue ‘cerita’in aja belum tentu kan mikirin gue? Pokoknya My Happy Ending ini gue banget lah, terkadang. Merasa seperti ada yang punya, padahal enggak. Merasa seperti memiliki, padahal engga. Dan lebih parahnya, pada akhirnya itu semua hanya omong kosong belaka yang sia-sia.

“You were everything, everything that I wanted..
We were MEANT TO BE, SUPPOSED TO BE but we LOST it...
All of the memories so close to me just fade away..
All this time you’re pretanding so much for my happy ending”

Pemisra. Salah. Eh pemirsa.. pembaca.. dimanapun anda berada.. lirik lagu diatas sangat menggambarkan perasaan kita ketika kita sedang di beri sebuah harapan palsu tanpa jejak yang ujung-ujungnya hanya pergi begitu saja. Harus beri applause untuk Avril Lavigne nih. Bentar yak, gue mau tepuk tangan dulu.

Setidaknya jangan suka memberi sebuah harapan palsu kenapa, sih? Kalo dari awalnya Cuma niat berteman atau bersahabat, jangan kasih perhatian lebih. Jangan suka membuat hati wanita bahagia sekejab, buatlah hati seorang wanita bahagia selamanya.. Asik dah *_* Gue bisa berbicara seperti ini karena gue terlalu sering disakiti, bahkan sudah kebal. Oke deh blog, ini cerita aku, mana ceritamu?

It's nice to know that you were there...

Thanks for acting like you care,
And making me feel like I was the only one
It's nice to know we had it all
Thanks for watching as I fall
And letting me know we were through




Posting Komentar

1 Komentar