
Hari kamis kemarin, sekolah gue mengadakan Pekan Ulangan 1 di semester kedua tahun ajaran 2011/2012. Jadwal hari itu adalah B.Inggris dan PKn. Gue seneng banget, karena ulangan pertamanya B.Inggris. Gue emang hobi banget belajar B.Inggris. No metter I'm pooping, eating, dreaming, I'll always practising my english. Yah gak bad-bad amat sih Inggris gue, cuma berantakan aja.
Sukses dengan B.Inggris, lanjut ke PKn. God, gue memang belum terlalu paham dengan perjanjian internasional atau hubungan internasional. Pokoknya gue gak tau apa yang gue harus lakukan selain mengarang bebas. Dilembar pertama gue masih lancar jawab. Dilembar berikutnya, gue melotot. Dilembar berikutnya lagi, gue nelen ludah. Dilembar berikutnya: Gue menjedutkan kepala gue ke meja sambil berkata, "God. Kill me!" Gue sangat payah. Payah sekali. Gue tau, semua jawaban soal-soal itu ada di LKS PKn. Gak mungkin dong kalo gue lari kedepan kelas, terus ambil LKS di tas lalu membukanya? Yang ada sang pengawas siap mendepak gue dari kelas dan nyangsang di empang!
Yang lalu biarlah berlalu. Gue langsung ke rumah Helen (temen gue yang berwujud mamot). Badannya gede. Jari tangannya kecil. Kakinya kecil. Matanya sipit. Bibirnya tebal tapi tidak menggoda. (Maaf ya Len. Hehehe). Gue berniat untuk bubbling (suatu keharusan jika gue bermain kerumahnya Ratu. Bubbling itu semacam minuman). Setelan membeli Bubble, kita berdua nongkrong didepan rumahnya Helena sambil melihat anak-anak dan Ibu-ibu (yang gak mau kalah) lagi main bola.
Ada 2 ekor kucing yang sedang bermain. Waktu itu juga tepat banget ada yang latihan Rebbana. Itu kucing berdua malah joget-joget asik dengan alunan Rebbana itu. Awalnya gue biasa aja. Eh setelah gue lihat, betapa liarnya tuh kucing pas lagi joged, gue pun tertawa. "Ini kucing tau aja kalo ada Rebbana disini?" tanya gue. Sayang sekali, gue tidak merekamnya. Gue yakin, yang nonton pasti banyak deh kalo gue post di youtube.
Tidak lama kemudian ada segerumulan anak SD yang sedang bermain sepeda. Salah satu dari anak tersebut berdiri ketika digonceng. Sambil melambaikan tangan dengan seksinya, dia memanggil "Hai Angga!!" dengan senyum yang merekah. Si Angganya tidak menghiraukan. Malah asik main bolanya. Gue terpaku. Tuh anak manusia yang berjenis kelamin perempuan yang panggil nama 'Angga' tadi pasti malu parah. Dan sesampainya, tuh anak malah berdiri ketika digonceng seperti atraksi monyet di sirkus. Ini tidak lucu, namun aneh.
setelah beberapa kemudian :
si Anak Cewek : "Angga budek kalo dipanggil!"
Temennya : "Itu sih kamunya aja yang kegenitan. Udah tau dia lagi main bola!"
si Anak Cewek : "Ngapain juga spedenya diparkir di tengah jalan? Kayak bagus aja -_-"
Temennya : "Itu sih kamunya aja yang kepo!"
si Anak Cewek : "Kamu bukannya dukung kita malah ngebentak kita?"
Temennya : "Kita? Kamu aja sono sama monyet. Gua mah enggak!"
si Anak Cewek : "AARRRGGGHHH!!!!!"
Gue termenung melamun membendung perasaan geli campur ilfeel sama anak SD itu. Secara, mereka masih SD tapi gayanya itu udah kayak anak SMA. Gue aja yang SMA malah sering dikatain anak kecil, lah mereka yang masih kecil udah sok dewasa. Zaman ini sudah gila. Yang halal dihalalkan, yang haram dihalalkan. Tak mengenal batas usia untuk menyukasi seseorang.
Gak lama kemudian setelah kejadian drama itu terjadi... ada beberapa anak cowok, masih SD. Mukanya kucel seperti kain pel yang belum dicuci. Warna kulitnya geseng. Mereka sedang berjalan dan menyeret-nyeret kawat (yang biasanya untuk memanggang). Tepat didepan gue dan Ratu yang lagi serius bubbling, mereka melepas sendal mereka dan berkata "Ada yang mau patungan sendal ga?" Jujur, serius, gue langsung tertawa terbahak-bahak. Lo pikir aja, untuk apa sih patungan sendal dan ditaro atas kawat tadi lalu diseret-seret?! Mereka melakukan itu seperti orang bodoh.
"Tu. Kok di rumah lu aneh-aneh aja sih?" Tanya gue beberapa saat kemudian.
"Iya. Gue juga gak tau deh." kata dia sambil tertawa gak jelas.
"Liat aja, sih! Nanti juga ada yang lewat. Sapi naik manusia." Kata gue datar.
si Ratu tertawa. Gue cengo.
"Abis itu ada anak kecil yang berteman dengan nyamuk. Kemana pun Ia pergi, nyamuknya diiket pake tali, supaya gak terbang!"
si Ratu tertawa dan menahan pipis, gue cengo.
Ini gue bingung jadinya. Apa sih yang sebenarnya terjadi? Balik lagi ke post yang gue buat sebelumnya, gue pernah mengatakan jika "Masa kecil itu masa ajaib yang indah yang pernah ada selagi kita hidup." Gue jadi teringat cinta monyet gue waktu SD ketika gue melihat si Anak Cewek tadi. Semua masa dan kenangan itu akan menjadi kenangan terindah gokil untuk diingat. Gue gak akan pernah sia-siain hidup gue. Hidup hanya sekali, dan gue akan membuatnya perfect, meskipun hanya sebentar.
Masih Bayi : Ngapa-ngapain nangis dan minta ditabok Nyokap.
Masih Balita : Mulai ngegeratak dan acak-acak isi rumah.
Anak-anak : Mulai bermain yang enggak-enggak. Dangereous, sometimes.
Remaja : Dipusingkan oleh tugas, sahabat dan pacar. Biasanya jadi tukang galau.
Dewasa : Mulai memikirkan masa depan dan bersikap bukan anak kecil lagi.
Parents : Membina keluarga yang harmonis tanpa bantuan Mak Erot.
Getting Old : Mulai menggendong cucu dan sering sakit pinggang.
Tua : Bau tanah.
Sekian curhatan dari saya. Ambil hikmahnya, buang ampasnya. Thanks for the read. Godbless you all. Wish you luck, and goodbye :D
CHEERS UP EVERYBODY!!!
0 Komentar